Sabtu, 01 November 2014

Mengatasi Bingung Puting


Bagi bunda yang gelisah karena sikecil lebih rewel saat menyusu dan menolak menyusu langsung dari payudara, padahal sebelumnya bayi dapat menyusui dengan tenang, bisa jadi ini dikarenakan bunda terlalu dini memperkenalkan susu dari botol. Kondisi bayi yang menolak untuk menyusu langsung dari payudara ibu biasa disebut dengan istilah 'bingung putting' alias nipple confusion. Lantas bagaimana kalau sudah terlanjur memberikan botol susu? Tidak ada kata terlambat untuk ASI. Kita lihat yuk, penyebab dan cara mengatasinya.

KENALI PENYEBABNYA
Bingung puting biasa dialami ibu dengan usia bayi baru lahir hingga 5 bulan. Salah satu penyebab bayi mengalami bingung puting adalah karena kita terlalu dini memperkenalkan botol susu bayi. Karena bayi yang awalnya diberikan ASI langsung kemudian diubah dengan mengunakan botol akan menolak ketika kita mencoba lagi untuk menyusui langsung dari payudara,  dimana ia mendapatkan aliran yang deras, bayi kemudian akan cenderung lebih memilih metode dengan aliran yang deras. Sebenarnya, yang bingung bukanlah bayi lho bunda… bayi lebih menyukai aliran yang deras. Dan yang mengkhawatirkan adalah produksi ASI kita akan berkurang karena tidak dihisap langsung oleh bayi. Sebab, semakin sering kita menyusui langsung maka semakin banyak ASI yang kita miliki. Rangsangan hisap bayi menurut penelitian dipercaya akan meningkatkan produksi ASI. Tapi, jangan anggap enteng karena jika berlarut-larut maka bayi akhirnya nggak mau sama sekali menyusu langsung dari payudara kita.

PERBEDAAN BOTOL DAN PAYUDARA
Kenapa botol susu bisa membuat bayi bingung puting? Pada dasarnya, menyusu yang benar adalah menyusui langsung dari payudara. Karena saat menyusu langsung bayi menaruh lidah di bawah payudara dan membentuk rongga vakum untuk memompa dan menelan ASI. Selain itu, saat bayi menyusu langsung maka bayi memasukkan payudara sebanyak mungkin untuk memperoleh ASI dengan cara memompanya. Dan saat bayi menyusui langsung, jika ia berhenti menghisap dan memompa maka berhenti pula ASI dari payudara. Menyusui langsung membutuhkan usaha keras dari bayi dan itu akan membantu merangsang kemampuan bayi untuk menghisap.
Berbeda kalau kita memberikan ASI melalui botol, bayi tidak perlu berusaha untuk memperolehnya. Sebab, saat menghisap botol, bayi menggunakan bibirnya untuk menahan ujung dot botol susu bukan mulutnya. Saat bayi menelan ASI, bayi meletakkan lidah di depan dot untuk menghentikan aliran ASI saat bayi akan menelan.  Dengan menggunakan botol susu, bayi tidak diajarkan untuk merangsang kemampuan motorik kasar dan halusnya karena bayi tidak perlu menghisap dan memompa ASI dari payudara kita dan ini yang membuat bayi jadi "malas" menghisap puting.
Jadi, mengenalkan botol susu terlalu dini kepada bayi akan membuat bayi malas menyusu langsung dari payudara. Kerena bayi pun sudah mampu berpikir, ia merasa lebih enak dan mudah dengan botol susu untuk mendapatkan ASI maka ia akan menangis saat bunda menyusui langsung melalui payudara. Seperti manusia pada umumnya, bayi juga akan lebih nyaman mencapai sesuatu dengan cara yang mudah.

MENYUSUI LANGSUNG
Setelah tahu penyebabnya maka sebaiknya kita singkirkan botol susu dan mulailah memberikan ASI dengan cara menyusui langsung. Apalagi kalau bayi kita berusia 0-3 bulan, sebaiknya urungkan niat untuk segera memberikan ASI melalui botol susu. Untuk bunda memulai lagi agar bayi tidak bingung puting karena terlanjur sudah memberikan botol susu, caranya adalah dengan terus mencoba menawarkan bayi menyusu langsung dengan payudara. Sebaiknya kita menyusui saat bayi tidak sedang dalam kondisi lapar atau haus. Hindari juga kondisi bayi yang mengantuk karena hal tersebut akan membuat ia lebih rewel.
Jangan pernah menyerah untuk mencoba sekali lagi dan lagi. Karena bayi akan belajar bagaimana menyusu yang benar dan lama-lama akan terbiasa lagi dengan menyusu langsung dari payudara. Saya sendiri pernah mengalami hal tersebut, sampai harus mendatangkan ahli lakstasi supaya dapat menyusui lagi dengan benar, bahkan hampir membuat saya stres karena berhari-hari sikecil belajar agar terbiasa menyusu langsung dengan payudara, akhirnya setelah dijalani selama 4 hari sikecil udah kembali lancar dan gak rewel lagi saat menyusu, yang penting bunda tetap sabar.

MEMAKAI SENDOK
Mungkin bagi bunda yang bekerja, kita berpikir bagaimana kalau nanti kita harus bekerja kembali? Tentu kemungkinan untuk lebih sering menyusui bayi secara langsung akan sangat kecil. Bunda bisa memulai dengan mengajari bayi menyusui dengan menggunakan sendok atau cup feeder, hal tersebut memang tidak mudah, tapi kita harus sabar dan telaten untuk bisa memberikan ASI melalui sendok. Dengan berpikir positif bahwa kita mampu, membiasakan bayi minum ASI memakai sendok atau cup feeder, pasti semuanya akan sukses kok!

MEMAKAI CUP FEEDER
Penggunaan cup feeder (seperti sloki) juga meminimalisir terjadinya bingung puting atau nipple confusion. Kesabaran pemberi dalam mengajari menjadi titik penting keberhasilan pemberian melalui cup feeding. Ibu dan pengasuh diharapkan memiliki kekompakan dan kesatuan visi sehingga bersama-sama bisa bekerjasama untuk kebaikan bayi. Hal ini bisa dilakukan dengan komunikasi yang baik dan penjelasan yang mudah dimengerti kenapa ibu lebih memilih cup feeding dibandingkan dot. Pemberian ASI dengan cup feeder bisa bunda lakukan dengan cara :

  • Pastikan tangan bayi aman terbungkus untuk mencegah bayi Anda meraih cangkir. Disarankan untuk menempatkan serbet dibawah dagunya untuk menyerap ASI yang mungkin tumpah.
  • Bayi harus dipegang/dipeluk dalam posisi duduk. Pertama-tama miringkan bayi anda kearah depan sedikit, kemudian sandarkan kembali dalam posisi duduk.
  • Isi cup feeder dengan ASI yang telah diperah.
  • Secara perlahan tempatkan bagian cangkirnya pada bibir bagian bawah. Pinggiran cangkir harus menyentuh sudut dari bibir bagian atas.
  • Secara perlahan miringkan bagian cangkirnya, sehingga ASI menyentuh bibir bayi bagian atas. Jangan pernah menumpahkan ASI secara langsung kedalam mulut bayi.
  • Pertahankan posisi ini selama seluruh sesi pemberian ASI.

Hal terakhir yang harus kita lakukan kalau ternyata bayi masih menolak untuk menyusu langsung adalah berkonsultasi ke ahli laktasi, yang akan mengajari bunda cara menyusui yang baik dan membuat bayi tenang saat harus (kembali) berusaha menggunakan mulut untuk memompa ASI dari payudaramu. Memang ini akan membutuhkan waktu dan effort yang lebih. Memberikan ASI pada bayi secara langsung bukanlah hal mudah, tapi dengan semangat untuk tumbuh kembang anak yang lebih baik, tentu kita harus bersemangat dan pantang menyerah, bukan? Good luck ya bunda…

Tidak ada komentar: