Sabtu, 01 November 2014

Cara Menyusui Bayi Baru Lahir

Selamat Sore bunda… semoga kita semua dalam keadaan sehat dan sikecil semakin sehat juga.. kali ini saya ingin share pengalaman dalam menyusui sikecil dalam pemberian ASI Ekslusif, Teknik menyusui adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Dalam waktu 30 menit setelah melahirkan, sebaiknya Ibu mulai menyusui bayinya, itu yang sangat penting. Karena refleks hisap bayi paling kuat pada jam pertama dan hisapan bayi pada puting susu ibu akan merangsang pengeluaran hormon prolaktin untuk sekresi dan hormon oksitosi untuk mengeluarkan ASI dan mempercepat kontraksi uterus. Selain itu kontak dini akan memperkuat hubungan bayi dan ibu.
Salut untuk para bunda yang sudah mau berjuang untuk tetap memberikan ASI Eksklusif pada putra putrinya. Alangkah baiknya setelah membaca ini membaca artikel ini semakin memotivasi para bunda tentang proses menyusui akan pentingnya ASI Eksklusif. Berikut adalah beberapa cara agar menyusui terasa lebih mudah, yuk kita simak satu persatu ya

1. JANGAN BATASI LAMA ATAU FREKUENSI MENYUSUI
Bayi yang menyusu dengan benar tidak akan menyusu selama berjam-jam (lihat video bayi yang masih kecil menyusu dengan baik). Jika bayi menyusu dengan waktu yang sangat lama, biasanya karena bayi tidak melekat dengan baik dan tidak memperoleh ASI yang tersedia. Mintalah bantuan untuk memperbaiki pelekatan dan lakukan penekanan payudara agar bayi mendapat cukup ASI. Penekanan payudara bekerja sangat baik di hari-hari pertama menyusui agar kolostrum keluar dengan baik. Inilah yang akan membantu, bukan empeng, bukan botol susu, bukan membawa bayi ke ruang bayi. Bayi sering menyusu pada hari-hari pertama hal ini normal dan hanya sementara. Faktanya, bayi cenderung sering menyusu pada beberapa hari pertama terutama pada sore dan malam hari. Hal ini normal dan membantu meningkatkan produksi ASI dan membantu mengembalikan ukuran rahim ibu.  Pelekatan yang baik, sambil menekan payudara, dan mempertahankan kontak kulit antara ibu dan bayi membantu masa tansisi ini berjalan lancar.

2. TANDA-TANDA BAYI AKAN MENYUSUI
Bayi menunjukkan tanda-tanda lapar jauh sebelum mulai menangis. Nafasnya mungkin berubah, misalnya. Atau ia mulai menggeliat. Ibunya, yang tidur bersama bayi, akan terbangun, ASInya akan mulai mengalir dan bayi dengan tenang akan menyusu sampai puas. Bayi yang terlanjur menangis untuk beberapa saat sebelum didekatkan ke payudara mungkin akan menolak menyusu, walaupun ia sudah kelaparan. Ibu dan bayi harus dianjurkan untuk tidur bersisian di RS. Ini cara yang baik agar ibu dapat beristirahat sembari bayi menyusu. Menyusui seharusnya menenangkan, bukan melelahkan.

3. KONTAK KULIT DENGAN IBU
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kontak kulit antara ibu dan bayi dapat membuat bayi tetap hangat sebagaimana di dalam. Memang benar bahwa mungkin saat ini banyak bayi secara umum tidak melekat dan menyusu, hal ini bukan masalah, dan tidak ada ruginya menunggu bayi mulai menyusu. Kontak kulit merupakan hal yang baik dan sangat penting untuk ibu dan bayi bahkan bila bayinya tidak melakukan pelekatan.

4. LANGKAH-LANGKAH PELEKATAN YANG BENAR
  • Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi).
  • Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting dan sekitar areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu).
  • Meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi berada pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan bawah ibu.
  • Menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu di depan, kepala bayi menghadap payudara, posisikan bayi dengan telinga dan lengan pada garis lurus.
  • Memegang payudara dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu dan areolanya
  • Merangsang membuka mulut bayi : Menyentuh pipi dengan  puting susu atau menyentuh sudut mulut bayi, setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk mendekatkan dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan puting susu serta sebagian besar areola ke mulut bayi).
  • Setelah bayi mulai menghisap, dianjurkan ibu untuk tidak memegang atau menyangga payudara lagi.
  • Melepas isapan bayi (jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah.
  • Menyendawakan bayi : Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggung ditepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila tidak bersendawa tunggu 10 – 15 menit) ATAU Bayi ditengkurapkan dipangkuan.
 5. FUNGSI MENYUSUI YANG BENAR
  • Puting susu tidak lecet
  • Perlekatan menyusu pada bayi kuat
  • Bayi menjadi tenang
  • Tidak terjadi gumoh
6. AKIBAT TIDAK MENYUSUI DENGAN BENAR
  • Puting susu menjadi lecet
  •  ASI  tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
  • Bayi enggan menyusu
  • Bayi menjadi kembung
7. TANDA BAYI MENYUSUI DENGAN BENAR
  • Bayi tampak tenang
  • Badan bayi menempel pada perut ibu
  • Mulut bayi terbuka lebar
  • Dagu bayi menempel pada payudara ibu
  • Sebagian areola masuk dalam mulut bayi, areola bawah masuk lebih banyak
  • Bayi Nampak menghisap kuat dengan irama perlahan
  • Puting susu tidak terasa nyeri
  • Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
  • Kepala bayi agak menengadah
 8. TANDA BAYI MENDAPAT ASI DALAM JUMLAH CUKUP
  • Bayi akan terlihat puas setelah menyusu
  • Bayi terlihat sehat dan berat badannya naik setelah 2 minggu pertama (100-200 gr setiap minggu)
  • Puting dan payudara tidak luka atau nyeri
  • Setelah beberapa hari menyusu, bayi akan buang air kecil 6-8 kali sehari dan buang air besar berwarna kuning 2 kali sehari
  • Apabila selalu tidur dan tidak mau menyusui maka sebaiknya bayi dibangunkan dan dirangsang untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali setiap harinya.
 CATATAN: Para ibu seringkali diberitahu bahwa jika menyusui terasa menyakitkan, berarti bayi tidak melekat dengan baik (yang biasanya benar), sehingga ibu harus melepaskan bayi dan kemudian mencoba pelekatan lagi dan lagi dan lagi... Ini bukan cara yang tepat. Daripada melepas dan mengulang pelekatan, sebaiknya perbaiki pelekatan sebisa mungkin dengan cara mendorong pantat bayi ke tubuh Anda dengan lengan. Kepala bayi akan mendongak sehingga hidungnya dalam ‘posisi mengendus’. Bila perlu, ibu dapat mencoba menarik lembut dagu bayi sehingga sebagian besar payudara masuk ke mulut bayi. Bila cara tersebut tidak berhasil, jangan lepaskan bayi dari payudara dan melekatkan berulang kali, karena biasanya, rasa sakit di puting akan mereda.  Pelekatan dapat diperbaiki di payudara satunya atau saat menyusui berikutnya. Melepaskan bayi dari payudara lalu melekatkannya lagi dan lagi hanya akan menambah rasa sakit dan luka, dan membuat ibu dan bayi makin frustrasi.

Demikian mengenai cara menyusui bayi yang baru lahir dengan benar. Semoga bermanfaat. Salam hangat selalu untuk bunda semuanya..  wassalam.

Tidak ada komentar: